Get me outta here!

KARANG GIGI (KALKULUS)

 1.   Pengertian karang gigi

Karang gigi (kalkulus) merupakan suatu endapan keras yang melekat pada permukaan gigi. Berwarna mulai dari kuning-kekuningan, kecoklat-coklatan, sampai dengan kehitam-hitaman yang mempunyai permukaan yang kasar.

2.   Penyebab karang gigi

Munculnya karang gigi disebabkan oleh plak. Plak gigi adalah tumpukan sisa makanan yang telah terkontaminasi bakteri dan menempel pada permukaan gigi yang kemudian mengeras menjadi karang gigi. Karang gigi terbentuk bila gigi jarang dibersihkan, lama-kelamaan sisa-sisa makanan dan bahan-bahan yang ada di dalam air liur akan bersatu menjadi keras dan melekat pada permukaan gigi.

3.   Cara mencegah karang gigi

  • Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi dengan baik dan benar, minimal 2x sehari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur).
  • Tidak mengunyah makanan dengan satu sisi, karena dapat menyebabkan karang gigi.
  • Makan makanan yang berserat seperti buah dan sayur serta mengurangi makanan-makanan manis yang mengandung gula.
  • Memeriksakan gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi.
4.   Akibat jika karang gigi tidak segera dibersihkan

Perlu diingat jika karang gigi tidak segera dibersihkan bisa menimbulkan penyakit lain seperti bau mulut, gusi berdarah, gigi terasa ngilu, gigi menjadi goyang, dan bahkan bisa menyebabkan gigi terlepas dari gusi.

5.   Cara mengatasi karang gigi

Cara mengatasi karang gigi adalah dengan perawatan scaling ke dokter gigi. Scaling adalah tindakan yang dilakukan untuk membersihkan gigi dari karang dengan bantuan alat yang disebut scaler elektrik. Setelah dilakukan tindakan scaling jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi yang baik dan benar.

6. Cara menyikat gigi yang baik dan benar

Sebelum kita belajar mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar, kita perlu mengetahui tujuan dari menyikat gigi yaitu :

  • Gigi tampak bersih
  • Gigi tampak sehat
  • Mengurangi bau mulut
Kemudian untuk waktu menyikat gigi yang tepat adalah minimal 2 kali sehari pada saat pagi 30 menit setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Cara memilih sikat gigi yang tepat :
  • Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus
  • Pilihlah bulu sikat yang panjang bulunya sama (rata) sehingga ketika kita menyikat gigi tidak mengiritasi gusi dan tidak merusak email (lapisan keras) gigi.
  • Pilihlah sikat yang gagangnya nyaman digenggam dan panjang agar dapat menjangkau mulut lebih dalam.
  • Pilihlah kepala sikat sesuai dengan ukuran rahang. Jika rahangnya kecil maka pilihlah yang kepala sikatnya kecil. Jika rahangnya besar maka pilihlah yang kepala sikatnya besar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyikat  gigi :
  • Menyikat gigi dilakukan selama 1 menit
  • Menyikat gigi dengan hati—hati dan tidak ditekan
  • Disarankan menyikat gigi di depan cermin
Berikut ini merupakan langkah-langkah cara menyikat gigi yang baik dan benar :

  • Posisikan kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.
  • Dimulai dari rahang atas dengan gerakan memutar kurang lebih 8 kali putaran sambil digerakkan ke arah depan.
  • Dilanjut dengan menyikat bagian depan gigi rahang atas dengan gerakan memutar.
  • Kemudian menyikat gigi rahang atas bagian dalam yang menghadap ke langit rongga mulut dengan gerakan dari gusi ke atas atau gerakan mencungkil.
  • Selanjutnya menyikat gigi bagian untuk mengunyah dengan gerakan maju mundur dari belakang ke depan.
  • Lakukan hal yang sama untuk rahang bawah sebelah kanan dan kiri.
7.   Akibat jika tidak menyikat gigi
  • Sakit gigi
  • Bau mulut
  • Gigi berlubang
  • Karang gigi

Sumber                :

  1. Munadirah, M., & Abubakar, S. (2018). Gambaran   Teknik Menyikat Gigi Terhadap Terbentuknya Karang Gigi Supra Gingival Pada Masyarakat Desa Botto Kecamatan Takkalalla Kabupaten Wajo. Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar, 17(1).
  2. Wulandari, E. (2019). Gambaran Pengetahuan Tentang Karang Gigi Terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut pada Siswa/I Kelas VIII di SMP Negeri 30 Medan Jl. Bunga Raya Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang.
  3. Sipayung, e. P. (2019). Gambaran peran penyuluhan sebagai upaya merubah persepsi masyarakat terhadap tindakan pembersihan karang gigi di dusun 1 teladan desa adolina kecamatan perbaungan.
  4. Siagian, C. S. (2020). Gambaran Teknik Menyikat Gigi Terhadap Terbentuknya Karang Gigi Supragingiva Pada Siswa/I Usia 10-12 Tahun Di SD Negeri 101896 Kiri Hulu I Tanjung Morawa.

PUSKESMAS GAYAMSARI

 A. PROFIL PUSKESMAS GAYAMSARI

    Puskesmas Gayamsari merupakan salah satu Puskesmas Induk non perawatan di Kecamatan Gayamsari dengan  luas wilayah 617,7 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 73.954 jiwa yang tersebar di 7 (tujuh) Kelurahan.

    Pada awal berdirinya Puskesmas Gayamsari merupakan puskesmas pembantu Puskesmas Lamper Tengah. Namun sejak tahun 2007 Puskesmas Gayamsari berubah menjadi Puskesmas Non Perawatan.

    Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas Induk,Puskesmas Gayamsari mempunyai puskesmas pembantu sebanyak 3 pustu yaitu Puskesmas Pembantu Pandeanlamper, Puskesmas Pembantu Siwalan dan Puskesmas Pembatu Kaligawe.

    Puskesmas Gayamsari menempati lokasi di jalan Slamet Riyadi No.4A dengan luas wilayahnya adalah 617,7 Ha. Secara Adminstratif wilayah kerja meliputi 7(tujuh) kelurahan  yaitu: Kelurahan Gayamsari, Kelurahan Pandeanlamper, Kelurahan Siwalan, Kelurahan Siwalan, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Sawah Besar, Kelurahan Kaligawe dan Kelurahan Tambakrejo. Kelurahan yang mempunyai  wilayah terluas yaitu Kelurahan Pandeanlamper , dengan luas wilayah 98,25 ha. Sedangkan kelurahan yang mempunyai wilayah terkecil adalah kelurahan Siwalan, dengan luas wilayah 30 ha.

Batas wilayah administratif Puskesmas Gayamsari adalah sebagai berikut :

  • Sebelah Utara    : Kecamatan Genuk.
  • Sebelah Selatan  : Kecamatan Semarang Selatan.
  • Sebelah Barat     : Kecamatan Semarang Timur.
  • Sebelah Timur     : Kecamatan Pedurungan.




ISU KESEHATAN GIGI DENGAN DIABETES

 A. UPAYA AGAR KESEHATAN GIGI DAPAT MENDUKUNG ISU MENGENAI DIABETES 

    Penyakit diabetes ternyata rentan menimbulkan infeksi pada tubuh, termasuk memengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Diabetes adalah suatu penyakit metabolik yang disebabkan meningkatnya kadar glukosa atau gula di dalam darah. Namun yang belum banyak diketahui orang adalah penyakit diabetes mellitus ternyata memiliki hubungan yang cukup erat dengan kesehatan gigi. Penyakit ini sangat berpengaruh pada kemampuan tubuh dalam melawan bakteri penyebab infeksi pada gigi dan mulut.

    Kesehatan gigi yang baik dapat berperan penting dalam mendukung isu diabetes karena ada hubungan erat antara kesehatan gigi dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kondisi gusi yang buruk dan infeksi mulut dapat mempengaruhi kadar gula darah pada penderita diabetes. Berikut beberapa upaya yang dapat membantu mendukung isu diabetes melalui perawatan kesehatan gigi :
  1. Sikat gigi secara teratur : Pastikan Anda menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur. Gunakan sikat gigi yang lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  2. Gunakan benang gigi : Benang gigi membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Membersihkan antara gigi juga dapat membantu mencegah penyakit gusi.
  3. Periksakan gigi secara berkala : Rutin mengunjungi dokter gigi adalah kunci untuk mendeteksi masalah gigi dan gusi sejak dini. Penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gigi setidaknya dua kali setahun.
  4. Kendalikan gula darah : Penderita diabetes harus menjaga gula darah mereka dalam rentang yang sesuai dengan rekomendasi dokter. Hal ini dapat membantu mencegah komplikasi kesehatan gigi yang lebih parah.
  5. Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan : Kedua kebiasaan ini dapat merusak kesehatan gigi dan gusi. Penderita diabetes harus menghindari merokok dan minum alkohol dengan bijak.
  6. Pantau gejala penyakit gusi : Penderita diabetes perlu memperhatikan gejala penyakit gusi seperti perdarahan, bengkak, atau nyeri gusi. Jika ada gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter gigi.
  7. Perawatan kesehatan gigi khusus untuk diabetes : Dokter gigi dapat merancang perawatan yang sesuai dengan kebutuhan penderita diabetes, termasuk membersihkan karang gigi dan perawatan gusi yang lebih intensif.
  8. Makan sehat : Konsumsi makanan sehat dengan rendah gula dan karbohidrat serta tinggi serat dapat membantu mengurangi risiko masalah gigi dan juga membantu mengontrol gula darah.
    Perawatan gigi yang baik dan kesehatan gusi yang optimal dapat membantu menjaga kadar gula darah yang stabil pada penderita diabetes, sehingga berkontribusi pada manajemen kondisi diabetes secara keseluruhan. Penting untuk berbicara dengan dokter gigi dan dokter yang merawat diabetes Anda untuk merencanakan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan Anda.

Apa Itu Karang Gigi?

 

KARANG GIGI

1.   Pengertian karang gigi

Karang gigi (kalkulus) merupakan suatu endapan keras yang melekat pada permukaan gigi. Berwarna mulai dari kuning-kekuningan, kecoklat-coklatan, sampai dengan kehitam-hitaman yang mempunyai permukaan yang kasar.

2.   Penyebab karang gigi

Munculnya karang gigi disebabkan oleh plak. Plak gigi adalah tumpukan sisa makanan yang telah terkontaminasi bakteri dan menempel pada permukaan gigi yang kemudian mengeras menjadi karang gigi. Karang gigi terbentuk bila gigi jarang dibersihkan, lama-kelamaan sisa-sisa makanan dan bahan-bahan yang ada di dalam air liur akan bersatu menjadi keras dan melekat pada permukaan gigi.

3.   Cara mencegah karang gigi

  • Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi dengan baik dan benar, minimal 2x sehari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur).
  • Tidak mengunyah makanan dengan satu sisi, karena dapat menyebabkan karang gigi.
  • Makan makanan yang berserat seperti buah dan sayur serta mengurangi makanan-makanan manis yang mengandung gula.
  • Memeriksakan gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi.
4.   Akibat jika karang gigi tidak segera dibersihkan

Perlu diingat jika karang gigi tidak segera dibersihkan bisa menimbulkan penyakit lain seperti bau mulut, gusi berdarah, gigi terasa ngilu, gigi menjadi goyang, dan bahkan bisa menyebabkan gigi terlepas dari gusi.

5.   Cara mengatasi karang gigi

Cara mengatasi karang gigi adalah dengan perawatan scaling ke dokter gigi. Scaling adalah tindakan yang dilakukan untuk membersihkan gigi dari karang dengan bantuan alat yang disebut scaler elektrik. Setelah dilakukan tindakan scaling jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi yang baik dan benar.

6. Cara menyikat gigi yang baik dan benar

Sebelum kita belajar mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar, kita perlu mengetahui tujuan dari menyikat gigi yaitu :

  • Gigi tampak bersih
  • Gigi tampak sehat
  • Mengurangi bau mulut
Kemudian untuk waktu menyikat gigi yang tepat adalah minimal 2 kali sehari pada saat pagi 30 menit setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Cara memilih sikat gigi yang tepat :
  • Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus
  • Pilihlah bulu sikat yang panjang bulunya sama (rata) sehingga ketika kita menyikat gigi tidak mengiritasi gusi dan tidak merusak email (lapisan keras) gigi.
  • Pilihlah sikat yang gagangnya nyaman digenggam dan panjang agar dapat menjangkau mulut lebih dalam.
  • Pilihlah kepala sikat sesuai dengan ukuran rahang. Jika rahangnya kecil maka pilihlah yang kepala sikatnya kecil. Jika rahangnya besar maka pilihlah yang kepala sikatnya besar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyikat  gigi :
  • Menyikat gigi dilakukan selama 1 menit
  • Menyikat gigi dengan hati—hati dan tidak ditekan
  • Disarankan menyikat gigi di depan cermin
Berikut ini merupakan langkah-langkah cara menyikat gigi yang baik dan benar :

  • Posisikan kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.
  • Dimulai dari rahang atas dengan gerakan memutar kurang lebih 8 kali putaran sambil digerakkan ke arah depan.
  • Dilanjut dengan menyikat bagian depan gigi rahang atas dengan gerakan memutar.
  • Kemudian menyikat gigi rahang atas bagian dalam yang menghadap ke langit rongga mulut dengan gerakan dari gusi ke atas atau gerakan mencungkil.
  • Selanjutnya menyikat gigi bagian untuk mengunyah dengan gerakan maju mundur dari belakang ke depan.
  • Lakukan hal yang sama untuk rahang bawah sebelah kanan dan kiri.
7.   Akibat jika tidak menyikat gigi
  • Sakit gigi
  • Bau mulut
  • Gigi berlubang
  • Karang gigi

Sumber                :

  1. Munadirah, M., & Abubakar, S. (2018). Gambaran   Teknik Menyikat Gigi Terhadap Terbentuknya Karang Gigi Supra Gingival Pada Masyarakat Desa Botto Kecamatan Takkalalla Kabupaten Wajo. Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar, 17(1).
  2. Wulandari, E. (2019). Gambaran Pengetahuan Tentang Karang Gigi Terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut pada Siswa/I Kelas VIII di SMP Negeri 30 Medan Jl. Bunga Raya Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang.
  3. Sipayung, e. P. (2019). Gambaran peran penyuluhan sebagai upaya merubah persepsi masyarakat terhadap tindakan pembersihan karang gigi di dusun 1 teladan desa adolina kecamatan perbaungan.
  4. Siagian, C. S. (2020). Gambaran Teknik Menyikat Gigi Terhadap Terbentuknya Karang Gigi Supragingiva Pada Siswa/I Usia 10-12 Tahun Di SD Negeri 101896 Kiri Hulu I Tanjung Morawa.